Langsung ke konten utama

Berakhirnya pendudukan Jepang di Kalimantan Timur

ZAMAN  JEPANG  DI SAMARINDA DAN  BALIKPAPAN

Didalam masa kekuasaan bangsa lain ,demikianlah Bangsa Indonesia dijajah oleh impirialisme Jepang ,,dengan slogan mereka
"DEMI  KEMAKMURAN  ASIA  TIMOER  RAJA".

Berawal ditahun 1942 pemerintahan sipil mulai berjalan agak lancar pada tahun-tahun pertama didaerah ini, karena penduduk sudah benar-benar sadar akan arti hukuman ala militer Jepang ini.

Beberapa tahun kemudian dimasa pendudukan Jepang,
Pada mulanya uang logam (Alumanium) dari negara Matahari terbit itu yang mengantikan Uang De Javansche Bank sedikit-demi sedikit ditarik dari peredaran.
      Sistem distribusi mulai diterapkan, karena bahan Pangan kian hari semakin sulit dijumpai, ditambah lagi dengan kedatangan para Rhomusha dari pulau Jawa.
       Para tenaga kerja dari luar  daearah yang dipindahkan kedaerah ini tanpa diberikan Jaminan hidup yang memadai, sangat jauh dari rasa kemanusiaan dan akhirmya mereka diabaikan ,tidak lama  kemudian mereka menjadi gelandangan berkeliaran dijalan-jalan, jembatan dengan mengharapkan belas kasihan dari orang lain.
        Para wanita dari pulau Jawa dibawa kedaerah ini dan di iming-imingi suatu pekerjaaan yang layak , akan tetapi wanita-wanita ini hanya dijadikan penghibur  pemuas nafsu para serdadu Nipon.
        Selain pangan,,bahan Sandang juga sulit didapatkan  ,misalnya  sulit mencari pakaian ,walau hanya kain Belacu itupun sukar dicari,,Minyak tanah termasuk juga barang langka.
       Akhirnya orang-orang kota berduyun-duyun pergi kepedalaman dengan membawa uang yang ,membawa Pakaian bagus dari bahan Wol, kain Sarung tenun,  barang pecah-belah ,dll ,Dengan tujuan bisa membeli/Barter barang  berupa Beras dengan orang kampung dipedalaman.
          Dimasa sulit ini apa saja bisa menjadi bahan makanan untuk menganjal perut,,misalnya Beras dimasak bercampur singkong untuk makan sekeluarga ,Apa saja dimakan ,,Bahkan di dalam keadaan darurat  Batang pisang, pucuk-pucuk tanaman liar , Bekicot pun dijadikan bahan makanan  mereka.
       Sedangkan untuk penerangan dimalam hari ,mereka mengunakan lampu templok yang bahan bakarnya dibuat dari minyak Kelapa


Bersambung 123

Komentar

  1. Casino Baccarat | World's Best Poker Site
    Play our extensive collection of online casino games and enjoy a wide range of 실시간 바카라 사이트 추천 casino games, online poker, poker and bingo. Join now for real money!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIWAYAT PEMBANGUNAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN SAMARINDA

Sebagai Monumen untuk mengenang para jasa para pahlawan dari perjuangan Fisik melawan kekuasaan penjajah . Dengan di proklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno dan Muhammad Hatta 17 agustus 1945, maka sepatut dan sewajarnya rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke serentak berjuang dan bangkit mempertahankan kemerdekaan itu, baik perjuangan melalui  politik, diplomasi maupun dengan berjuang dengan fisik dengan kekuatan senjata. TMP Ratna kencana di antara Jln . Yakob atau di Jalan Kesatriaan (Sekarang jln Mutiara) Samarinda tahun 1967 Dok : Djunaid Sanusi Usaha mempertahankan kemerdekaan ini terjadi pula di daerah Kalimantan Timur , disamping melalui perjuangan politik dengan berdirinya Ikatan Nasional Indonesia (INI) ,FONI di Balikpapan yang pada akhirnya INI menjadi PNI di Samarinda ,di seluruh wilayah Kaltim tumbuh gerakan dibawah Tanah (Ondergrondse actie). Dengan adanya beberapa kali terjadi kontak senjata dengan para penjajah ,tidak sedikit kor

WAHEL TANTAWY

Tokoh Pejuang di Kalimantan Timur yang terlupakan Wahel Tantawy lahir di Banjarmasin pada tahun 1915 dari rahim ibunya yang bernama BINTANG  TALIYU dan Ayahnya Bernama  MAT  SALEH Pada tahun 1928 Wahel Tantawy masih bersekolah di Holland Inlandsche School  (H.I.S) Banjarmasin, dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa pada dirinya yang dikuatkan dengan Lahirnya  "SUMPAH PEMUDA" pada tahun 1928. Sebelum tugas misi Militer Rahasia di Kalimantan Timur yang dilaksanakan oleh Wahel tahun 1947,  Pada tahun 1929 ' di Saat masih belia, berusia belasan tahun ,di masa penjajahan Belanda  Wahel Tantawy  sudah pernah berada di Samarinda dibawa oleh keluarganya. Dimasa mudanya tahun 1929-1940 Wahel  Tantawy aktif diberbagai Organisasi gerakan kepemudaan di Samarinda Seperti  : 1. KEPANDOEAN BANGSA INDONESIA (K.B.I)  2. PEMOEDA PANVINDERS ORGANISATIE (P.P.O Samarinda ) 3. PERSATUAN PEMOEDA INDONESIA (PERPI)  dll. Tahun 1932 Atas petunjuk kawan yang bernama HORAS SIREGAR yang

Ulama Samarinda Tempo doeloe ( KH. USMAN IBRAHIM )

Ulama kelahiran Kandangan ( Kalimantan selatan ) pada 12 April 1918 ini, sempat 10 tahun lamanya bermukim di tanah suci Mekah untuk menimba ilmu agama. Pada usia 10 tahun  Saat belajar di Madrasah As Syafi’iyah Kandangan, beliau sudah memperlihatkan bakatnya dalam membaca Al Quran. Atas dasar bakat itulah maka orang tuanya mengirim Usman Ibrahim ke Mekah untuk mempelajari lebih dalam tentang ilmu Al quran. Dalam usia yang tergolong sangat muda, ulama yang akrab dipanggil tuan guru ini, sudah menguasai ilmu Tajwid Al Quran. Bahkan beliau disegani  para ulama karena ketika itu orang yang hapal bacaan Al Quran terbilang sangat langka. Almarhum merupakan salah seorang ulama yang hafal dan fasih membaca Al Quran di Samarinda setelah almarhum KH. Abdur Rasyid. Pada tahun 1942, bersama orang tuanya Hijrah ke Samarinda, Di Samarinda  beliau menikah dengan Siti Aisyah yang kemudian dikaruniai 3 orang putra dan 5 orang putri. Sambutan masyarakat dari berbagai kalangan pun tern