Cerita singkat
Orang-orang Tionghoa mulai membaur dan menetap sebagai bagian dari keberagaman masyarakat di Tanah air.,
Mereka tinggal diberbagai kota-kota besar di Indonesia termasuk kota Samarinda.
Dalam perkembangannya orang-orang Tionghoa di Samarinda ada yang mendirikan beberapa paguyuban atau suatu perkumpulan antar sesama mereka ,seperti perkumpulan Guang Dong ,dsb
Selain dari pada itu orang Tionghoa juga perduli dengan mutu pendidikan yang ada di Samarinda ,pada saat itu cuman ada sekolah-sekolah Belanda,,anak-anak masih banyak yang tidak sekolah,,masih buta huruf,,,,,,untuk itu mereka juga ingin mendirikan sebuah Sekolah
Pada tahun 1906 didirikanlah untuk pertama kali sebuah Sekolah Dasar khusus anak-anak Tionghoa didaerah ini ,bernama Sekolah Chung kwa Chung Hui , Sekolah ini berbasis atau belatar belakang di kampung orang china (China Town) dan letaknya di sekitar jalan pelabuhan Samarinda (Sekarang menjadi Hotel Ibis)
Guru-guru yang mengajar pun kebanyakan dari orang pribumi juga .
Pendidikan Sekolah Tionghoa di Samarinda tidak serta-merta mengkhususkan untuk anak-anak keturunan Tionghoa ,akan tetapi orang pribumi juga diperbolehkan belajar di sekolah ini.
Di zaman Orde Baru sekitar tahun 1968 dan pada awal masa pemerintahan presiden Soeharto yang mana telah melakukan suatu tindakan keputusan,, dengan mempersempit atau melarang aktivitas lebih untuk orang-orang keturunan China di tanah air.
Oleh sebab itu berdampak juga dengan sekolah Tionghoa yang ada di Samarinda.
Dan akhirnya Sekolah Chung kwa Chung Hui di tutup ,,Sedangankan murid siswa-siswi angkatan terakhir dipindahkan ke sekolah di jalan Aminah Sukur.
Sekian
Sumber Cerita/Foto
Sumber data : Grup History of Samarinda dan Warga keturunan Tionghoa di Samarinda
Orang-orang Tionghoa mulai membaur dan menetap sebagai bagian dari keberagaman masyarakat di Tanah air.,
Mereka tinggal diberbagai kota-kota besar di Indonesia termasuk kota Samarinda.
Dalam perkembangannya orang-orang Tionghoa di Samarinda ada yang mendirikan beberapa paguyuban atau suatu perkumpulan antar sesama mereka ,seperti perkumpulan Guang Dong ,dsb
Selain dari pada itu orang Tionghoa juga perduli dengan mutu pendidikan yang ada di Samarinda ,pada saat itu cuman ada sekolah-sekolah Belanda,,anak-anak masih banyak yang tidak sekolah,,masih buta huruf,,,,,,untuk itu mereka juga ingin mendirikan sebuah Sekolah
Pada tahun 1906 didirikanlah untuk pertama kali sebuah Sekolah Dasar khusus anak-anak Tionghoa didaerah ini ,bernama Sekolah Chung kwa Chung Hui , Sekolah ini berbasis atau belatar belakang di kampung orang china (China Town) dan letaknya di sekitar jalan pelabuhan Samarinda (Sekarang menjadi Hotel Ibis)
Guru-guru yang mengajar pun kebanyakan dari orang pribumi juga .
Pendidikan Sekolah Tionghoa di Samarinda tidak serta-merta mengkhususkan untuk anak-anak keturunan Tionghoa ,akan tetapi orang pribumi juga diperbolehkan belajar di sekolah ini.
Gambar Sekolah Chung kwa Chung Hui di Samarinda
Di zaman Orde Baru sekitar tahun 1968 dan pada awal masa pemerintahan presiden Soeharto yang mana telah melakukan suatu tindakan keputusan,, dengan mempersempit atau melarang aktivitas lebih untuk orang-orang keturunan China di tanah air.
Oleh sebab itu berdampak juga dengan sekolah Tionghoa yang ada di Samarinda.
Dan akhirnya Sekolah Chung kwa Chung Hui di tutup ,,Sedangankan murid siswa-siswi angkatan terakhir dipindahkan ke sekolah di jalan Aminah Sukur.
Gambar Siswa-siswi sekolah Chung Kwa cung Hui angkatan terakhir yang sudah dipindahkan ke jalan Aminah Soekoer
(Dok Satria)
Sumber Cerita/Foto
Sumber data : Grup History of Samarinda dan Warga keturunan Tionghoa di Samarinda
Komentar
Posting Komentar