Sirine atau alarm Warisan Kolonial Belanda di Samarinda
Di zaman Belanda menara sirine biasanya diletakan ditempat-tempat yang tinggi ,biasanya di puncak perbukitan atau di ujung atas atap bisa juga di letakan di Atas pos jaga agar suara yg dikeluarkan tepat menuju kelingkungan masyarakat dan suara bisa tercakupi kesemua areal.
Dilihat dari bentuk fisiknya Alarm sirine di Bukit PDAM Tirta kencana ini sepetinya dahulu dibagun dalan situasi darurat ,telihat sambungan kayu tidak rapi,potongan kayu tidak rata,,,,istilah kata (bangunan Asal jadi).
SETELAH INDONESIA MERDEKA
Orang Samarinda menyebut dengan "Suara suling".
Di bulan Rhamadan Setiap Sahur & Imsak serta berbuka puasa' dll alarm ini selalu berbunyi.
Lokasi :
Bukit PDAM Tirta kencana
Dahulu Suaranya bergema sampai ke seluruh penjuru sudut kota Samarinda..,sekarang gema suara sudah sayup-sayup terdengar karena terhalang dengan bangunan-bangunan gedung tinggi yang modern.
Kerangka menaranya tingginya 6 meter terbuat dari bahan kayu ulin
Usia diperkirakan sdh lebih dari 100 tahun.
Penyusun Cerita : Edy Yan
Guide : Adji Boy
#CagarBudaya
Sejarah Samarinda
Di zaman Belanda menara sirine biasanya diletakan ditempat-tempat yang tinggi ,biasanya di puncak perbukitan atau di ujung atas atap bisa juga di letakan di Atas pos jaga agar suara yg dikeluarkan tepat menuju kelingkungan masyarakat dan suara bisa tercakupi kesemua areal.
Dilihat dari bentuk fisiknya Alarm sirine di Bukit PDAM Tirta kencana ini sepetinya dahulu dibagun dalan situasi darurat ,telihat sambungan kayu tidak rapi,potongan kayu tidak rata,,,,istilah kata (bangunan Asal jadi).
SETELAH INDONESIA MERDEKA
Orang Samarinda menyebut dengan "Suara suling".
Di bulan Rhamadan Setiap Sahur & Imsak serta berbuka puasa' dll alarm ini selalu berbunyi.
Lokasi :
Bukit PDAM Tirta kencana
Dahulu Suaranya bergema sampai ke seluruh penjuru sudut kota Samarinda..,sekarang gema suara sudah sayup-sayup terdengar karena terhalang dengan bangunan-bangunan gedung tinggi yang modern.
Kerangka menaranya tingginya 6 meter terbuat dari bahan kayu ulin
Usia diperkirakan sdh lebih dari 100 tahun.
Penyusun Cerita : Edy Yan
Guide : Adji Boy
#CagarBudaya
Sejarah Samarinda
Komentar
Posting Komentar